Mengenal Peran dan Fungsi Kurikulum: Panduan untuk Guru dalam Transformasi Pembelajaran
Salam dan bahagia, Ibu dan Bapak Guru.
Selamat datang di modul kurikulum. Hari ini kita akan mempelajari apa itu kurikulum dan bagaimana kaitannya dengan pembelajaran. Ini penting agar kita dapat lebih memahami peran dan fungsi kurikulum dalam pendidikan.
Mengapa Kita Perlu Memahami Kurikulum?
Perkembangan anak-anak zaman sekarang luar biasa. Rasa ingin tahu mereka sangat tinggi, bahkan sering kali mereka bertanya hal-hal yang belum sempat kita ajarkan. Misalnya, tentang asal usul makanan seperti gudeg, bahan-bahannya, cara memasaknya, bahkan hingga versi gudeg dalam kemasan kaleng.
Perkembangan teknologi dan informasi turut memengaruhi cara belajar murid. Sebagai guru, kita harus belajar dan beradaptasi agar bisa memahami dan masuk ke dunia mereka.
Evolusi Peran Guru
Dulu, sebelum Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004, peran guru adalah penyampai utama pengetahuan. Seiring perkembangan kurikulum (2006, 2013, dan Kurikulum Merdeka), peran guru berubah menjadi fasilitator.
Kini, murid dapat mengakses informasi secara mandiri dan memiliki banyak cara belajar. Maka, kita sebagai guru perlu meningkatkan kompetensi, khususnya dalam hal teknologi dan pedagogi.
Apa Itu Kurikulum?
Tidak ada definisi kurikulum yang mengikat secara universal, tetapi kurikulum sering dimaknai sebagai keseluruhan pengalaman belajar murid. Kurikulum bersifat kompleks dan multidimensional.
Komponen kurikulum meliputi:
-
Tujuan: kompetensi yang ingin dicapai.
-
Konten: materi yang dipelajari.
-
Metode: strategi atau cara pembelajaran.
-
Evaluasi: penilaian hasil belajar.
Banyak negara juga mengelompokkan kurikulum menjadi tiga bagian:
-
Tujuan Pembelajaran.
-
Panduan Pedagogi.
-
Panduan Akses.
Murid menjadi pusat dari kurikulum, dan kemerdekaan belajar murid menjadi esensinya.
Fungsi Kurikulum bagi Guru dan Pendidikan
Kurikulum memiliki beberapa fungsi utama:
-
Mewariskan nilai dan budaya yang relevan dengan masa kini.
-
Mengembangkan kompetensi sesuai kebutuhan zaman.
-
Menjadi kontrol sosial yang kontekstual terhadap lingkungan murid.
Karena itu, adaptasi kurikulum nasional ke tingkat satuan pendidikan sangat penting. Guru berperan aktif sebagai pemilik dan pengembang kurikulum di sekolahnya masing-masing.
Kompetensi Masa Depan yang Perlu Dimiliki Murid
Menurut proyeksi pendidikan 2030 dari OECD, kompetensi murid tidak hanya mencakup aspek kognitif, psikomotorik, dan sikap, tetapi juga mencakup nilai (value).
Fondasi utama yang perlu diperkuat adalah:
-
Literasi dan numerasi.
-
Kesehatan mental dan sosial emosional.
Semua itu bertujuan membentuk kompetensi transformatif dengan siklus belajar: antisipasi – aksi – refleksi, menuju pembelajar sepanjang hayat.
Transformasi pembelajaran menekankan pada:
-
Penguatan kompetensi.
-
Materi esensial, bukan banyaknya konten.
-
Pembelajaran yang mendalam dan bermakna.
Siklus Pembelajaran Inkuiri
Pembelajaran inkuiri adalah pendekatan berbasis rasa ingin tahu murid. Siklusnya meliputi:
-
Menyalakan rasa ingin tahu.
-
Mencari tahu dan eksplorasi data/informasi.
-
Mengorganisasi dan menganalisis informasi.
-
Membuat koneksi dengan konteks diri dan lingkungan.
-
Mendalami makna pembelajaran.
-
Mewujudkan aksi nyata berdasarkan hasil belajar.
Dengan pendekatan ini, murid tidak hanya tahu, tetapi mengalami, merasakan, dan menerapkan apa yang mereka pelajari.
Kurikulum dan Profil Pelajar Pancasila
Transformasi pembelajaran saat ini menekankan pada penguatan karakter berdasarkan nilai-nilai Pancasila untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.
Ini bisa dicapai melalui:
-
Pembelajaran berbasis proyek.
-
Materi yang esensial dan bermakna.
-
Pembelajaran kontekstual dan reflektif.
Dengan pendekatan ini, murid dapat memberikan dampak positif bagi diri dan lingkungannya.
Penutup
Setelah memahami peran dan fungsi kurikulum, mari kita bergerak menuju pembelajaran yang berpihak pada murid. Dengan memahami konteks, kebutuhan, dan potensi murid, kita dapat menciptakan proses belajar yang bermakna, menyenangkan, dan relevan dengan zaman.
Salam dan bahagia, Ibu dan Bapak Guru Hebat.
