Kisah Nabi Musa di Negeri Madyan

Setelah meninggalkan Mesir karena dikejar Fir’aun, Nabi Musa ‘alaihissalām berjalan jauh hingga sampai ke negeri Madyan. Di sana beliau merasa sangat lelah, lapar, dan haus. Dari sinilah dimulai kisah pertemuan Musa dengan dua perempuan di dekat sumur.

Ketika tiba di sebuah sumur, Musa melihat banyak orang sedang memberi minum ternaknya. Namun ada dua perempuan yang menahan ternaknya. Musa pun bertanya dengan sopan.

“Kami tidak dapat memberi minum (ternak) kami sebelum para penggembala itu pergi, sedangkan ayah kami adalah orang tua yang sudah lanjut usianya.” (QS. Al-Qashash: 23)

Musa lalu menolong mereka dengan penuh ketulusan. Setelah selesai, beliau tidak meminta imbalan apa pun, kemudian duduk berteduh di bawah pohon dengan penuh rasa butuh kepada Allah.

Dalam kondisi lapar, haus, dan tanpa bekal, Musa berdoa:

رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنْزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ
“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku.” (QS. Al-Qashash: 24)

Salah seorang perempuan itu kemudian datang dengan malu-malu, mengundang Musa ke rumah ayah mereka untuk membalas kebaikannya. Di rumah itu, ayah mereka (sebagian ulama menyebut Nabi Syuaib) mendengar kisah Musa dan menenangkannya.

Salah satu putri berkata:

“Wahai ayahku, ambillah dia sebagai pekerja. Sesungguhnya orang terbaik yang engkau ambil sebagai pekerja adalah orang yang kuat lagi dapat dipercaya.” (QS. Al-Qashash: 26)

Akhirnya, ayahnya menawarkan Musa untuk menikah dengan salah satu putrinya, dengan syarat Musa bekerja selama 8 tahun (atau 10 tahun jika mampu). Musa menerima dengan penuh syukur.

Pelajaran dari Kisah Ini

  • Tawakkal dan doa – Selalu memohon pertolongan Allah dalam keadaan sulit maupun lapang.
  • Ikhlas menolong – Musa menolong tanpa pamrih, hanya mengharap ridha Allah.
  • Adab wanita – Putri itu datang dengan malu-malu, memberi teladan kesopanan.
  • Kebaikan dibalas Allah – Musa diberi tempat tinggal, pekerjaan, bahkan pasangan hidup.

Post a Comment for "Kisah Nabi Musa di Negeri Madyan"